Rabu, 20 Juli 2011

I Still Loving You, Bella

I Still Loving You, Bella

Bella, adalah urutan pacarku yang ke-4, dan yang terakhir (sekarang aku jomblo). Kita berpacaran hanya berlangsung 1 bulan lebih dikit. Dan selama pacaran kita hanya sekedar main bareng, hang out mengelilingi kota solo dan hanya sekedar foto-foto bareng bersama temen-temen.

Aku adalah seorang lelaki biasa yang ingin menemukan cinta sejati. Aku berkenalan dengan Bella yaitu di Grand Mall Solo, dan yang mempertemukan kami adalah Dippa, Dinda dan Radit. Kami selalu di jodohkan dengan mereka, katanya sih cocok, hehehe. Dan aku pun juga senang melihat dia, yang kekanak-kanakan dan tidak macam-macam menurutku (dia baru kelas 2 SMP).

Waktu itu adalah hari ulang tahun Dendi (adik angkatku) yang ke 15. Dan adikku mengundang Dippa, Radit, Dinda, Adit, Ray dan Bella. Disitu aku ma Bella (belum jadian) kayak uda deket bgt, hehe, pingin rasanya peluk dia, tapi malu ma temen-temen. Ya udaku pendam dulu aja. Hehe. Waktu acara selesai kami pun pulang kerumah masing-masing. Dan istirahat atau melakukan aktifitas lain nya.


Pagi harinya, aku SMSan ma Bella, dan di situlah aku ngungkapin cinta aku ke dia. Dan ternyata dia pun respon dan mau jadi pacarku, hehe, duh senengnya. Dan akhirnya kita resmi jadian.. hehe.

Waktu pun beselang (hampir 1 bulan lamanya), aku ngerasa jahat ma dia. Aku selalu buat dia nangis, buat dia kecewa dan aku pun tidak layak untuk jadi cowok impian dia. Jujur, aku selalu cuek ma dia, jarang sms dia dan selalu berbohong ma dia. Karna semakin hari aku semakin pudar rasa cinta, sayang aku ke dia. Aku juga tidak tau kenapa. Aku selalu menganggap dia tidak ada, bukan pacarku atau sejenisnya. Aku bingung waktu itu. Apa yang aku perbuat ke dia sampai dia nangis, hikz, q menyesal saat itu.

Disaat aku buat dia kecewa, slalu ada orang ke tiga yang membikin kita salah paham dan bertengkar, Rinda namanya, padahal kita hanya sebatas teman main, itu menurutku, tapi menurut Bella dia adalah selingkuhanku. Jika aku main ma Rinda dan temen-temennya dia terkadang deket-deket aku dan terkadang menggandeng dan merangkul tanganku. Aku juga bingung waktu itu, apakah Rinda hanya ingin berteman dengan aku atau hanya ingin membuat kami bertengkar dan akhirnya berpisah? Aku tidak tau apa yang ada di pikiran Rinda.

Jujur, aku minta maaf banget ma kamu Bell, aku sayang banget ma kamu. Mungkin aku salah memilih teman seperti Rinda. Aku slalu tidak mendengarkan apa yang kamu ucapin, aku salah, aku mengakuinnya. Di sisi lain ini hanyalah salah paham antara Aku, Kamu, dan Rinda dan di sisi lain aku adalah seorang “B****” yang tidak seutuhnya mencintai seorang wanita. Kamupun tau sekarang sebuah rahasia yang aku sembunyiin ke kamu selama ini. Maafin aku udah buat kamu kayak gini.

Bell, I Still Loving You :”) 

Love You Mama Bella
Forever :")

2 komentar: